Lanxess Buka Pusat Pengembangan Aplikasi Asia Pasifik di Shanghai

Lanxess baru saja membuka Pusat Pengembangan Aplikasi Asia Pasifik. Pusat pengembangan yang juga disebut APAC Application Development Center (AADC) ini berada di Shanghai Chemical Industry Park (SCIP).

Keberadaan pusat pengembangan ini secara substansial akan meningkatkan kemampuan inovasi lokal perusahaan. Prosesnya diawali dengan penggabungan kegiatan penelitian unit bisnis Polymer Additives (PLA), Lubricant Additives (LAB), dan Urethane Systems (URE). AADC adalah proyek pertama yang dioperasikan di Shanghai International Chemical New Materials Innovation Center (Innogreen) yang baru di SCIP.

Ming Cheng Chien, Presiden Lanxess Asia Pasifik, Thomas Triller, Konjen Pelaksana Republik Federal Jerman di Shanghai, Shousheng Li, Ketua China Petroleum and Chemical Industry Federation (CPCIF), Jing Ma, Direktur Shanghai Chemical Industry Park Administration Commission (SCIPAC), dan Dr. Anika van Aaken, Ketua AADC, adalah beberapa orang hadir pada acara tersebut. Sementara Ketua Dewan Manajemen Lanxess Matthias Zachert dan Anggota Dewan Dr. Anno Borkowsky bergabung secara online.

“Kami bangga menjadi perusahaan pertama yang berada di Shanghai International Chemical New Materials Innovation Center (Innogreen). AADC akan meningkatkan inovasi lokal kami dan memperkuat kepercayaan kami di pasar China, dan pada akhirnya melayani pelanggan di seluruh kawasan Asia-Pasifik,” kata Ming Cheng Chien, Presiden Lanxess Asia Pasifik.

“Hari ini menjadi tonggak penting dalam sejarah kami di China. Operasi kami di sini merupakan pusat dari strategi global, dan kami berterima kasih atas kemitraan jangka panjang yang telah dijalin di negara ini,” kata Matthias Zachert dalam pidatonya. “China adalah negara yang berpotensi, dan kami selalu mencari cara baru untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pertumbuhan dan kesejahteraannya.”

“Pusat Pengembangan Aplikasi ini dibangun untuk memperkuat posisi awal kami dalam menangani beberapa pasar penting yang strategis,” kata Dr. Anno Borkowsky dalam pidatonya. “Dan berada kembali di sini hanya satu tahun setelah peletakan batu pertama, menunjukkan bahwa kami melakukannya dengan kecepatan yang signifikan. Dengan AADC, kami mengambil langkah penting lain untuk dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan di pasar kimia terbesar di dunia.”

Pembentukan AADC juga menggarisbawahi kepercayaan Lanxess terhadap potensi pertumbuhan China. Sebagai pasar bahan kimia terbesar di dunia, China berkontribusi terhadap 40 persen penjualan bahan kimia global, dan angka tersebut akan mendekati 50 persen pada tahun 2030.

Pembukaan Pusat Pengembangan Aplikasi Asia Pasifik di Shanghai Chemical Industry Park

Lanxess Menaikkan Posisinya di PAsar Asia Pasifik

Untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang, Lanxess telah meningkatkan kehadirannya di China dan menaikkan posisi pasarnya di seluruh kawasan Asia-Pasifik melalui investasi berkelanjutan. Pada tahun 2018, perusahaan meluncurkan aturan regional baru di kawasan Asia Pasifik, yang mencakup China Raya, Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara ASEAN untuk mempromosikan sinergi antar negara dan unit bisnis.

Pada September 2019, Lanxess menandatangani MOU dengan SCIP untuk mendirikan situs terintegrasi sebagai basis baru pertumbuhan yang berkelanjutan di China. Dua bulan kemudian, perusahaan mengumumkan rencananya untuk mendirikan pusat pengembangan aplikasi yang komprehensif untuk memperkuat kemampuan inovasinya di China dan kawasan Asia-Pasifik. Pertumbuhan ini terjadi karena kebutuhan akan nilai produk yang dilokalkan meningkat seiring pergeseran permintaan ke produk bernilai tambah di Cina. Pada Maret 2020, Lanxess mengumumkan bahwa AADC akan berlokasi di SCIP dan serah terima gedung AADC dilakukan pada Desember 2020.

Berkat kehadirannya yang berkelanjutan di China, kawasan ini menjadi satu-satunya pasar dengan permintaan yang kuat di kawasan Asia-Pasifik selama pandemi. Penjualan di China Raya pada tahun 2020 menyumbang 14 persen dari total penjualan global Lanxess.

 

Bagikan Berita :