Maybank Indonesia Dukung Langkah Bank Indonesia Terapkan Local Currency Settlement

PT Bank Maybank Indonesia Tbk belum lama ini menggelar sosialisasi dengan para Nasabah korporasi yang memiliki jaringan perdagangan antar negara (ekspor dan impor) untuk mensosialisasikan implementasi kerja sama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) yang digagas Bank Indonesia (BI). Acara webinar sosialisasi LCS digelar dua kali pada hari Jumat, 1 Oktober 2021 untuk LCS antara Indonesia-Malaysia. Acara kedua digelar pada Jumat, 8 Oktober 2021 lalu untuk LCS Indonesia-Tiongkok.

Kerangka kerja sama LCS ini disusun melalui Nota Kesepahaman yang telah disepakati dan ditandatangani antara Bank Indonesia (BI), dengan Bank Negara Malaysia dan People’s Bank of China (PBOC). Hingga saat ini, Bank Indonesia sudah menandatangani beberapa Nota Kesepahaman kerja sama LCS ini dengan beberapa negara di kawasan ASEAN. Negara tersebut yakni Malaysia dan Thailand, serta di kawasan Asia Pasifik, Tiongkok dan Jepang.

Kerangka kerja LCS antara Indonesia dengan kedua negara mitra dagang meliputi diantaranya, penggunaan kuotasi nilai tukar mata uang asing secara langsung (direct quotation) antara Indonesia dengan kedua negara dalam valuta masing-masing negara, underlying transaksi LCS termasuk investasi langsung serta layanan remittance. Selain itu, juga terdapat relaksasi regulasi dalam melakukan transaksi valuta asing dalam mata uang Rupiah, Ringgit dan Yuan.

Penerapan LCS bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan mata uang Dollar Amerika Serikat (USD). Baik dalam transaksi perdagangan investasi maupun remittance. Nilai likuiditas juga semakin terjamin berkat adanya kerja sama kemitraan dengan bank di negara setempat. Yang juga bertindak sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD). Hal ini juga akan berdampak pada biaya hedging yang lebih efisien khususnya bagi pendanaan jangka panjang.

Ricky Antariksa, Direktur Global Banking Maybank Indonesia mengatakan, “Maybank Indonesia merupakan salah satu bank yang terpilih sebagai Bank ACCD. Hal ini karena dipandang telah memiliki kemampuan untuk memfasilitasi transaksi Rupiah dengan Ringgit, Baht dan Yuan, sesuai kerangka kerja sama yang telah disepakati. Melalui sosialisasi ini, kami berharap agar seluruh nasabah pelaku ekspor impor benar-benar memahami strategi dan implementasi Bank Indonesia terhadap LCS dan berbagai kemudahan yang diberikan Maybank Indonesia untuk turut menyukseskan program yang dimaksud.”

Lebih lanjut, Ricky juga menyambut baik langkah BI terkait penerapan LCS ini. Karena bisa menjadi bagian dari Blue Print Pengembangan Pasar Uang (BPPU), “Maybank Indonesia akan terus mendukung penerapan kerja sama LCS ini. Tujuannya agar dapat meningkatkan pertumbuhan nilai perdagangan ekspor impor Indonesia dengan mitra dagang strategis. Sehingga dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional secara signifikan.”

Manfaat lebih bagi nasabah

Untuk mendukung kelangsungan bisnis perdagangan ekspor impor, fasilitas LCS Maybank Indonesia dapat memberikan manfaat bagi nasabah. Diantaranya, biaya administrasi, konversi transaksi dan remitansi yang lebih efisien, tersedianya alternatif pembiayaan perdagangan dan investasi langsung. Serta ada juga instrumen lindung nilai (hedging) dalam mata uang lokal, fitur penambahan batas waktu transaksi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap nasabah, dan diversifikasi eksposur mata uang yang digunakan dalam penyelesaian transaksi luar negeri.

Maybank Indonesia menyediakan beragam fasilitas yang dapat mendukung Nasabah untuk melakukan transaksi bisnis perdagangan ekspor impor. Contohnya seperti layanan Cash Management dan juga Trade Finance. Dimana hal ini juga didukung oleh kapabilitas layanan digital M2E untuk mempermudah transaksi Nasabah.

“Sebagai wujud komitmen Bank yang tertuang pada misi humanising financial services, kami berupaya untuk menciptakan solusi keuangan andal. Tidak hanya mampu mendukung kelangsungan bisnis para Nasabah kami semata. Akan tetapi juga dapat memberi dampak luas khususnya bagi perekonomian dalam negeri,” tutup Ricky.

Bagikan Berita :