Pongo Dapatkan Pembiayaan Seri A Senilai Rp 110 miliar

Pongo Internasional, sebuah perusahaan e-commerce internasional dan pemasaran influencer telah menerima putaran pembiayaan Seri A sebesar USD 7,71 juta. Angka ini setara dengan Rp 110 miliar. Dan, pendanaan ini berasal dari SMZDM, Lenovo Venture Capital, serta Grift Ventures. Melalui investasi ini, Pongo International akan melakukan pendanaan bisnis video pendek dan live streaming di pasar Asia Tenggara. Tentunya dengan Indonesia sebagai negara tujuan utamanya.

Secara lebih spesifik dibanding Pongo internasional, Pongo Indonesia akan berfokus pada video pendek dan e-commerce live streaming. Perusahaan akan memposisikan diri pada tingkat lokal sebagai perusahaan Multi-Channel Network (MCN). Pongo Indonesia mengambil pelajaran berharga dari kesuksesan live streaming dan video pendek dalam berinteraksi dengan konsumen di China. Model bisnis ini mengedepankan video pendek dan live streaming dalam melakukan promosi pemasaran, baik untuk brand maupun mitranya. Karena Indonesia merupakan pasar penting, Pongo Indonesia berupaya untuk merekrut orang yang memiliki potensi besar. Orang-orang ini akan menjadi pelaku live streaming di Indonesia.

Saat ini, perekonomian Indonesia terdampak pandemi Covid-19 akibat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kondisi ini mendorong masyarakat Indonesia dan penjual tradisional untuk lebih kreatif dalam menemukan cara baru untuk mendapatkan penghasilan guna bertahan hidup di masa pandemi. “Kami percaya bahwa Pongo mampu berkontribusi lebih jauh untuk industri e-commerce di Indonesia. Kami memberikan peluang kepada penjual tradisional untuk dapat menjangkau konsumen secara online sekaligus meningkatkan hasil penjualan produknya. Rekomendasi video pendek kami dan juga moda penjualan secara live akan membantu brand mendapatkan efek ganda dari publisitas brand dan penjualan,” kata Nathasya Kristianto, Direktur Pongo Indonesia.

Lebih jauh, Pongo Indonesia juga menawarkan cara baru untuk memperoleh pendapatan bagi masyarakat Indonesia sebagai pelaku live streaming di masa-masa sulit seperti sekarang ini. “Penjualan produk yang dibutuhkan masyarakat melalui live streaming tentunya membuka peluang bagi banyak orang untuk menjalani pekerjaan baru sebagai pelaku live streaming. Saat Indonesia terus berjuang melawan pandemi, kami ingin berkontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia,” tambah Nathasya.

Fenomena live streaming e-commerce tengah mengalami lonjakan popularitas di China dan juga berkembang pesat di seluruh dunia, terutama setelah merebaknya Covid-19. Menurut Forbes, industri tersebut diperkirakan menghasilkan USD 60 miliar per tahun atau sama dengan Rp 856 triliun. Pada tahun 2019, sekitar 37% pembeli online di China (265 juta orang) melakukan pembelian melalui sesi live streaming. Faktor kunci yang menyebabkan keberhasilan live

streaming ini adalah fakta bahwa kegiatan ini memicu kesegeraan atau “sense of urgency” untuk membeli produk tertentu melalui promosi penjualan besar-besaran, seperti flash sale dan nilai tambah dari pembelian atau purchase with benefit.

Sebagai salah satu perusahaan pionir MCN, Pongo Indonesia telah memainkan peranan penting dalam pengembangan live streaming di platform e-commerce. “Kami melihat bahwa brand berupaya mencari cara baru untuk melakukan kegiatan pemasaran selama pandemi, melalui platform e-commerce maupun media sosial. Pongo Indonesia membantu mereka untuk membuat video pendek dan merekomendasikan produk mereka. Saat kami melakukan live streaming, para livestreamer akan memperkenalkan produknya secara kreatif dan interaktif. Sehingga brand dapat menjangkau calon konsumennya melalui konten yang bernilai dan menarik, sekaligus mendemonstrasikan dan mempromosikan produknya melalui live streaming,” jelas Nathasya.

Pongo Indonesia

Setiap Orang Punya Kesempatan Menjadi Terkenal

Baru-baru ini, Pongo Internasional menyelenggarakan kegiatan penjualan melalui live streaming 7.7 pada 7 Juli 2021 lalu di kawasan Asia Tenggara. Acara ini menghasilkan lebih dari 9.835 transaksi dengan nilai akumulasi pembelian dari pengguna atau Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD 101.600.

Dengan meningkatnya tren video pendek dan live streaming, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi terkenal. Selain itu, menjadi pelaku live streaming juga menghadirkan peluang besar bagi mahasiswa, ibu rumah tangga, maupun penjual tradisional untuk menghasilkan pendapatan baru yang stabil. “Saat ini, Pongo Indonesia sedang mempersiapkan peluncuran program pelatihan bagi para pelaku live streaming dalam waktu dekat. Besar harapan kami ini bisa membuka lebih banyak kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi pelaku live streaming berkualitas kedepannya,” tutup Nathasya.

Bagikan Berita :