Semifinal Carabao Cup, Liverpool Menang dari Leicester Secara Dramatis

Walau ini laga perempat final yang krusial, namun Klopp secara mengejutkan banyak menurunkan pemain-pemain muda Liverpool, seperti Kelleher (kiper), Billy Koumetio di centre back menemani Joe Gomez yang amat jarang diturunkan sebagai starting eleven di musim ini. Mereka berdua diapit pemain muda Connor Bradley di back kanan dan Tsimikas di back kiri. Pemain muda lain, Tyler Morton di center-midfield diapit pemain senior Henderson dan Chamberlain. Di lini serang pun, Neco Williams yang biasanya menjadi back kanan diturunkan sebagai sayap kanan menemani Firmino di tengah dan Minamino di sayap kiri.

Sebaliknya, Leicester tampil full team dengan pemain-pemain inti antara lain, kiper Schmeichel, Soyunchu, Ndidi, Tielemans, Maddison, dan duet striker Patson Daka dan Jamie Vardy. Brendan Rodgers pelatih Leicester yang mantan pelatih Liverpool jelas bernafsu ingin menang dengan skuad inti ini.

Sekilas, laga akan berlangsung mudah bagi Leicester. Dan benar saja, di menit ke-9, mendapat umpan terobosan dari midfield Vardy berhasil lakukan solo-run untuk mendahului Koumetio dan menjebol gawang Kelleher. 0-1 untuk Leicester.

Hanya berselang 4 menit, gawang Kelleher jebol lagi oleh Vardy yang mendapat umpan dari Patson Daka, yang baru dibeli dari Salzburg awal musim ini.

Ketinggalan 0-2 dengan cepat di kandang, membuat pemain-pemain Liverpool tersentak. Dan di menit ke-19, melalui kerjasama apik dengan Firmino, Chamberlain sukses merobek gawang Schmeichel. 1-2 Leicester masih unggul.

Laga tampaknya mulai berjalan agak berimbang dengan kedua tim silih berganti menyerang. Kedua tim tidak melakukan taktik bertahan apalagi parkir bus. Tidak heran, karena kedua pelatih, Juergen Klopp dan Brendan Rodgers bukan tipe pelatih pragmatis dan defensif.

Namun, dalam suatu serangan balik di lapangan tengah, Maddison yang lincah menggiring bola dan mendapat ruang tembak sehingga menjebol lagi gawang Kelleher. 1-3 untuk Leicester.
Skor ini bertahan hingga akhir babak pertama.

Terbayang dengan mudah, Liverpool akan kalah di kandang karena menurunkan banyak pemain muda lapis kedua.

Akhirnya, Klopp tampaknya sadar, bahwa ini laga crucial yang harus dimenangkan demi melaju ke semifinal.

Sehingga di babak kedua, Klopp mengganti beberapa pemain muda minim pengalaman dengan pemain-pemain yang lebih senior. Koumetio diganti Ibrahima Konate, Bradley diganti Diogo Jota, dan Morton diganti James Milner. Williams turun ke posisi asalnya, back kanan. Lalu tak lama kemudian, Hendo diganti Naby Keita yang lebih ofensif.

Dengan komposisi ini jelas, Klopp ingin Liverpool lebih menyerang. Dan benar saja, laga mulai lebih banyak dikuasai Liverpool dengan serangan bervariasi dibangun oleh Keita, Chambo dan kombinasi Jota, Firmino dan Minamino.

Di pertengahan babak kedua, manuver Minamino di lini kanan pertahanan Leicester berhasil dituntaskan Jota dengan tembakan masuk ke arah tiang jauh. 2-3 untuk Liverpool.

Gol kedua ini dan dukungan penuh supporter Anfield semakin menyemangati skuad Liverpool untuk terus memborbadir gawang Leicester. Leicester terpaksa bermain keras untuk menahan Liverpool, mengakibatkan 2 kartu kuning untuk skuad Leicester. Laga memasuki 6 menit injury time, penonton di stadion dan yang menonton TV atau online semakin tegang.

Liverpool masih terus memborbardir gawang Leicester. Dan akhirnya bola umpan lambung dari midfield oleh Milner berhasil dijangkau Minamino yang kemudian menjebol gawang Schmeicel. Skor menjadi 3-3.
Akhirnya skor tidak berubah hingga peluit panjang dibunyikan.

Laga dilanjutkan dengan adu penalti langsung, tanpa didahului babak perpanjangan 2×15 menit.

Liverpool yang tertinggal dengan mudah 1-3 di babak pertama, akhirnya berhasil menyamakan kedudukan 3-3 di babak kedua. Ini laga dramatis ke sekian kalinya di Anfield.

Adu penalti

Adu penalti juga tidak kalah dramatis, karena penendang kelima Liverpool, Takumi Minamino gagal menceploskan bola, sehingga skor penalti menjadi 4-4. Penendang kelima Leicester ternyata gagal juga, karena sepakannya terlalu pelan dan agak ke tengah sehingga bisa di-blok kiper muda Liverpool Kelleher. Akhirnya Diogo Jota, striker Liverpool tidak menyia-nyiakan tendangan keenam, masuk. 5-4 skor penalti. Secara total 8-7.

Akhirnya laga Semifinal Piala Liga (Carabao Cup) mempertemukan klub-klub BIG6 :

Chelsea vs Tottenham Hotspur
Liverpool vs Arsenal

Dua klub BIG6 lainnya asal Manchester, yaitu Manchester United dan Manchester City sudah gugur di babak sebelumnya.

Ditulis oleh: Bambang H. Purnomo

Bagikan Berita :