Menurut InMobi, Jika Tidak ada Corona, Awareness Iklan Seluler Bisa Meningkat Tinggi di Bulan Ramadhan

Temuan ini diindormasikan InMobi dalam InMobi Insight. Ramadhan memang bulan yang selalu ditunggu-tunggu, tidak hanya buat umat muslim, tetapi juga para pelaku bisnis. Di bulan ini, biasanya terjadi peningkatan transaksi bisnis cukup signifikan. Tidak heran Ramadhan dianggap bulan tersibuk selama satu tahun.

Menurut InMobi Insight yang diambil radi research Pulse, pembelanjaan merek tertentu di bulan ini bisa meningkat terutama untuk seluler. Kebiasaan belanja ini didorong oleh media massa maupun melalui aktivitas brand dalam bentuk iklan. Oleh sebab itu awareness iklan seluler diyakini bisa meningkat 40 persen di bulan Ramadhan.

Namun, apakah itu saja yang mengalami peningkatan? Berdasarkan dari data 2019, perilaku konsumen pun mengalami perubahan di builan tersebut. Sejumlah 33 persen konsumen akan melakukan pembelanjaan di bulan Ramadhan. Fenomena menarik lainnya adalah adanya peningkatan aktivitas kupon diskon dan personalisasi yang dapat mempengaruhi pembelian di bulan Ramadhan. Pemerintah Indonesia sendiri pun di bulan tersebut akan memfokuskan pada kebutuhan konsumen, terutama makanan, pakaian, dan perangkat rumah tangga.

Peran Seluler

Temuan InMobi Insight juga membahas peran perangkat seluler di bulan Ramadhan. Hasilnya, smartphone memainkan peran penting selama Ramadhan. Satu dari empat konsumen akan menggunakan smartphone untuk berbelanja. Selain itu, konsumen pun ternyata menyukai bentuk iklan mobile selama bulan Ramadhan. Ini membuat peluang bisnis bagi pelaku usaha untuk membuat iklan berbentuk mobile video.

InMobi juga mencatat adanya peningkatan awareness terhadap iklan seluler di Indonesia sebesar 40 persen. Sejumlah 38 persen akan merekomendasikan iklan tersebut kepada pohak lain. Dari hasil ini, tercatat 75 persen konsumen akan menyiapkan uang untuk membeli produk yang diiklankan tersebit.

Temuan ini cukup menarik, terutama bagi para pelaku bisnis di Indonesia. Namun, dampak pandemi Corona bisa saja mengganggu hasil temuan ini di tahun 2020. Semoga saja pandemi ini cepat reda dan bisnis bisa berjalan normal kembali.

Bagikan Berita :