ITSEC Asia Beri Tips Jaga Keamanan Data di Sertifikat Vaksin

ITSEC Asia, salah satu perusahaan penyedia layanan keamanan informasi di Asia Pasifik membagikan beberapa tips dalam menjaga keamanan data. Hal ini karena didorong oleh berbagai isu mengenai penggunaan sertifikat vaksin di Indonesia. Sertifikat vaksin ini memang kini diperlukan untuk elakukan aktivitas-aktivitas luar rumah. Contohnya seperti pergi ke mall, lokasi usaha, sarana olahraga atau ruang terbuka publik lainnya.

Sertifikat vaksin saat ini menjadi salah satu syarat utama bagi masyarakat Indonesia dalam berpergian atau beraktivitas ke beberapa tempat. Dengan menunjukkan sertifikat vaksin, seseorang dapat memberikan informasi vaksin mereka. Informasi  seperti vaksin yang digunakan, tanggal vaksin, serta sudah berapa kali orang tersebut melakukan vaksinasi bisa langsung diketahui.

Namun, perlu diketahui bahwa data pribadi seseorang baik NIK, tanggal lahir, alamat, email, dan nomor telepon juga tertera dalam QR Code sertifikat vaksin. Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh masyarakat guna menjaga kerahasiaan data pribadi. Ini agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak tidak bertanggung jawab.

Presiden Direktur PT ITSEC Asia, Andri Hutama Putra, menjelaskan “Ditengah fenomena sertifikat vaksin yang menjadi salah satu kewajiban bagi masyarakat dalam beraktivitas, kita perlu memahami bahwa data pribadi kita menjadi rentan untuk terekspos. Saya melihat beberapa kasus seperti ada yang mencetak sertifikat vaksinnya, memamerkan sertifikatnya di sosial media, bahkan ada yang sampai menyablon sertifikat vaksin mereka di baju. Hal ini yang perlu diperhatikan secara khusus. Karena akibat dari kebocoran data pribadi kita sangat fatal dan merugikan.”

Menyikapi hal tersebut, Andri membagikan beberapa tips dalam menjaga kerahasiaan data pribadi ketika menggunakan sertifikat vaksin:

  1. Jangan memamerkan sertifikat vaksin dalam bentuk apapun. Saat kita menunjukkan sertifikat vaksin secara publik, walaupun kita sudah berusaha untuk menutupi informasi penting yang ada di sertifikat tersebut, tidak menjamin informasi kita dapat terjaga. Lebih baik menunjukkan sertifikat vaksin jika memang diperlukan.
  2. Gunakan lembaga/aplikasi resmi yang dapat memastikan keamanan data di sertifikat vaksin kita terlindungi. Jangan menggunakan aplikasi-aplikasi yang tidak resmi/tidak terjamin, karena itu akan mengancam keamanan data pribadi kita.
  3. Tunjukkan sertifikat vaksin hanya kepada pihak berwenang. Setiap masyarakat berhak menolak menunjukkan data pribadi mereka pihak-pihak yang dinilai mencurigakan/tidak berkepentingan. Hal ini diatur dalam UU ITE Pasal 26 ayat (1) dan penjelasannya UU 19/2016.
Sertifikat vaksin kini dibutuhkan saat ingin mengunjungi berbagai tempat umum

Butuh Keamanan di Kedua Pihak

Selain itu Andri juga mengatakan bahwa pihak-pihak yang mensyaratkan sertifikat vaksin seperti lembaga atau perusahaan swasta juga perlu memastikan keamanan data dari sistem operasional mereka. Dikarenakan sertifikat vaksin juga menyertakan informasi pribadi yang penting, hendaknya pihak yang meminta dan merekam sertifikat vaksin saat menjalankan kegiatan dengan konsumennya dapat bertanggung jawab terhadap keamanan data konsumen.

“Masyarakat harus menyadari bahwa keamanan data pribadi sangat penting untuk dijaga. Jika tidak, kerugian yang dialami bisa bermacam-macam, baik secara finansial, keamanan, ataupun kenyamanan,” tutup Andri Hutama Putra.

Bagikan Berita :