Samsung Gelar IntimART Talks: Unfold Your Impact through Arts, Berikan Dampak Positif Melalui Karya Seni

Bagi para high-achiever, produktivitas tidak lagi sekadar menyelesaikan checklist harian dan memberikan performa terbaik. Produktivitasjuga menggambarkan bagaimana mereka bisa memberikan nilai tambah. Nilai yang dapat meningkatkan kualitas hidup pengguna sekaligus berdampak positif bagi orang banyak. Teknologi dan inovasi smartphone masa kini yang memungkinkan pengguna untuk berkarya secara maksimal. Lalu, dikombinasikan dengan media sosial yang mampu meraih begitu banyak orang. Ini bisa menjadi amunisi bagi para high-achiever untuk memberikan lebih kepada masyarakat.

Produktivitas yang memberikan dampak positif adalah deskripsi tepat untuk menggambarkan charity auction. Terutama terlihat dari apa yang dilakukan oleh pengusaha Axton Salim, pekerja seni Dian Sastrowardoyo, dan perupa Iwan Effendi. Melalui acara bertajuk IntimART Talks: Unfold Your Impact through Arts, ketiganya berkolaborasi dan berupaya memberikan dampak positif kepada masyarakat. Caranya melalui karya seni yang bermula dari memaksimalkan Galaxy Z Fold3 yang ada di tangan mereka.

Apa yang Melatar belakangi Terjadinya Kolaborasi?

Kolaborasi ini berawal dari pemikiran mengenai konektivitas yang dibuat Axton Salim. “During the whole pandemic period, saya sendirian di rumah, i do feel the isolation a lot dari pekerjaan, keluarga dan teman. Saya merasa bahwa the power of digital, at this point, benar-benar bisa terasa untuk ease the isolation. Bagaimana kita bisa menggunakan teknologi digital untuk tetap produktif dan tetap berinteraksi dengan orang lain. Pemikiran tersebut kemudian saya tuangkan melalui tulisan yang saya unggah di Instagram saya,” ujar Axton Salim, Direktur Perusahaan Makanan.

Axton menuangkan pemikirannya dalam tulisan digital. Tulisan yang menurutnya se,akin dipermudah oleh kehadiran S Pen dan layar lapang di Galaxy Z Fold3 5G. Latensi yang rendah dari S Pen dan layar responsif memberikan sensasi seperti menulis di kertas. Serta fitur Convert To Text yang bisa secara real time mengubah tulisan menjadi teks. Hal ini mampu hadirkan efisiensi waktu yang mengagumkan. Postingan tulisan Axton Salim dapat dilihat di sini.

Menyiasati pola anak yang sudah digital

Unggahan Axton ini kemudian direspons oleh Dian yang merasa related dengan topik tulisan tersebut. “Teknologi digital sangat membantu dalam produktivitas dan konektivitas. Di mana kita justru lebih terkoneksi meski secara fisik saling berjarak. Apalagi untuk saya sebagai filmmaker. Namun di sisi lain, pandemi ini juga membuat saya merasakan sebuah diskoneksi dengan anak-anak saya. Ini karena mudahnya akses screen time atau digital untuk mendapatkan informasi, edukasi dan entertainment. Sehingga interaksi langsung semakin jarang. Untuk itulah melek digital sangat penting. Bagaimana saya sebagai seorang ibu menggunakan teknologi untuk mendekatkan diri dengan ibu-ibu lain yang merasakan hal serupa dengan saya. Kemudian, berusaha mendekatkan buah hati yang sudah mulai pindah ke bahasa digital,” ujar Dian Sastrowardoyo, Pekerja Seni dan Aktivis Sosial.

Melalui Samsung Galaxy Z Fold3 5G, Dian mencurahkan renungannya melalui sebuah tulisan. Tulisan yang terinspirasi untuk terhubung kembali secara humanis. Dengan S Pen yang layaknya pena, Dian mencoba melakukan aktivitas digital bersama anak-anaknya. Dian bisa membuat berbagai coretan bersama di layar unfolded Galaxy Z Fold3 seluas 7.6 inci seperti yang ia perlihatkan pada konten instagram reels-nya di sini .

Bagaimana Proses Kreatif Dari Tulisan Menjadi Karya Seni?

Proses pembuatan tulisan renungan Dian ini menjadi sebuah proses panjang yang membutuhkan waktu untuk refleksi diri, menimbulkan emosi dan melakukan research. Oleh karena itu, Dian banyak menggunakan berbagai macam fitur terdepan yang dia temukan di Galaxy Z Fold3 miliknya. “Saat saya sedang menulis, terkadang saya harus melihat YouTube untuk mencari inspirasi, mendengarkan musik dan melihat Instagram atau photo gallery untuk melihat foto anak-anak saya, guna mendorong emosi yang ingin saya curahkan Jadi, dengan kemampuan multi window, saya bisa membuka sampai tiga aplikasi sekaligus dalam satu waktu. Saya juga bisa bookmark tiga aplikasi yang paling sering saya gunakan untuk menulis langsung agar bisa ditampilkan bersamaan. Kedua kemampuan itu sangat efisien, dan menurut saya sangat handy untuk proses kreatif,” cerita Dian.

“Selain itu, salah satu trik yang membuat proses pembuatan karya dan kolaborasi kami bertiga, mulai dari diskusi ide, drafting dan finalisasi berjalan lancar, adalah karena kami menggunakan gadget yang sama yaitu Galaxy Z Fold3. Saya baru tahu juga kalau untuk para pengguna Galaxy Z Fold3 itu punya fitur khusus di Samsung Notes, yaitu Shared Notebook yang kami gunakan sebagai media berbagai folder tempat kami bertukar pikiran,” tambahnya.

Dari tulisan Dian tersebut, Axton terinspirasi untuk menjadikannya sebuah karya rupa dengan mengajak seniman Iwan Effendi berkolaborasi ciptakan sebuah karya rupa animasi arang berjudul “Dibalik Layar”, yang berkisah tentang, kegelisahan atas hubungan yang tidak saling bertatap muka. Dan tema acara Unfold Your Impact ini merupakan upaya Samsung dan teman-teman untuk terus membuka segala kemungkinan dengan Galaxy ZFold3 di tangan mereka sehingga dapat memberikan dampak baik bukan hanya pada diri mereka namun kepada orang lain.

Apa Yang Menginisiasi Diadakannya IntimArt Talks?

“Art as a whole is about interaction with each other, it’s about creating some sort of reaction to another person. Dimulai dari tulisan saya, kemudian Dian reacted to it dengan tulisan refleksinya yang kemudian divisualisasikan dan dikomunikasikan melalui a beautiful art piece. I think it’s beautiful how we can react to different point of views through art. Dari kolaborasi ini, kami berpikir bagaimana karya tersebut bisa memberikan dampak positif bagi lebih banyak orang, di mana Samsung Indonesia meresponsnya dengan memberikan kami wadah berupa sebuah charity auction,” jelas Axton.

Dalam Charity Auction berjudul IntimART Talks yang dihadirkan oleh Samsung, Axton dan Dian melelang karya Iwan Effendi ‘Dibalik Layar’ kepada para pecinta seni Indonesia. Hasil bersih dari charity auction ini disalurkan ke organisasi non profit Warga Bantu Warga melalui Kitabisa.com untuk pendidikan anak-anak yatim piatu yang terkena dampak pandemi.

“Samsung selalu mengedepankan kebutuhan penggunanya untuk melakukan berbagai hal yang dicintainya ke level selanjutnya. Oleh karena itu, Samsung menghadirkan Samsung Galaxy Z Fold3 5G dengan fitur-fitur produktivitas serta performa yang andal untuk memaksimalkan produktivitas sehari-hari pengguna. Harapannya adalah dengan inovasi teknologi yang diusung Samsung Galaxy Z Fold3 5G, dapat memberdayakan pengguna untuk menjadi lebih produktif dan berkarya secara maksimal, melakukan berbagai hal yang dapat memberikan dampak positif kepada orang-orang di sekitar mereka,” tutup Verry Octavianus, Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia.

Bagikan Berita :